Tahu apa yang menjadi hits dalam beberapa tahun terakhir? Ya, dunia kini memasuki periode baru di mana dunia metaverse mulai muncul dan mencuri perhatian. Generasi milenial, Gen-Z hingga post Gen Z menjadi subyek yang, setidaknya, mendengar, mengenal dan mengetahui dunia digital bernama metaverse ini. Bahkan, tidak sedikit juga yang pada akhirnya menceburkan diri ke dalamnya. Dunia metaverse menjadi realita yang tidak terelakkan lagi di masa mendatang, yang bisa mengubah konsep berhubungan sosial, berkolaborasi dan berkontribusi. Pun demikian dalam berbisnis, teknik pemasaran pun beralih menjadi Marketing 6.0.
Konsep ini populer setelah pertama kali dituangkan di ajang World Marketing Forum Ke-2 di Ubud, Bali pada Oktober dua tahun lalu. Dr. Philip Kotler, Profesor Pemasaran Internasional SC Johnson & Son Distinguished di Northwestern University Kellogg Graduate School of Management, Chicago menjadi orang pertama yang mempopulerkan istilah tersebut.
Munculnya inovasi di bidang pemasaran ini tak bisa dilepaskan dari perubahan pola perilaku pasar. Konsumen kini didominasi oleh mereka yang masuk kategori, generasi milenial, Gen Z dan Gen Alpha. Dua kategori terakhir disebut lebih melek terhadap dunia digital. Hampir seluruh aktivitas yang mereka lakukan berfokus pada lingkungan virtual dan hubungannya dengan dunia nyata, atau sebaliknya.
Perubahan pola perilaku konsumen dan disrupsi media sosial ini yang pada akhirnya harus memaksa teknik pemasaran berevolusi. Philip Kotler, dalam live broadcast pada topik “A Lifetime of Marketing Wisdom Through the Winds of Change“, sebagai bagian dari 3rd World Marketing Forum 2023, yang diselenggarakan oleh Asia Marketing Federation (AMF) dan Marketing Association of Thailand (MAT), mengatakan bahwa; “Konsep pemasaran terus berubah dan sepertinya terus berubah di setiap pekannya.”
Evolusi konsep pemasaran, dari Marketing 1.0 hingga Marketing 6.0
Sebagaimana dunia berkembang, konsep pemasaran juga berevolusi seiring berjalannya waktu. Pada Marketing 1.0: Fuctionality, konsep ini fokus pada produk. Marketer bisa menginformasikan mengenai kualitas dan fungsi produk tersebut. Di Marketing 2.0, market diakui sebagai subyek yang memiliki emosi. Konsep yang digunakan pun lebih fokus pada bagaimana menciptakan hubungan emosional dengan konsumen yang menjadi sasaran. Marketing 3.0 menjadi level pemasaran yang lebih tinggi, namun masih dengan metode tradisional. Marketer berfokus pada hubungan yang jauh lebih dekat, bisa menanamkan ide tertentu dalam benak konsumen.
Marketing 4.0 menjadikan dunia digital sebagai fokus, sekaligus menjadi titik perubahan konsep marketing ke level yang lebih tinggi. Dunia digital ini memungkinkan pemasar bisa mengakses ke subyek yang lebih luas dengan cara yang juga lebih beragam. Sedangkan Marketing 5.0 berfokus pada informasi, yang disebut sebagai salah satu sumber daya dan “alat tukar” berharga saat ini. Brand dan pemasar harus memiliki kemampuan memperoleh dan memanfaatkan data konsumen.
Lalu apa itu Marketing 6.0?
Saat ini, evolusi dunia pemasaran sudah memasuki periode Marketing 6.0. Dalam bukunya, Marketing 6.0: The Future is Immersive, Philip Kotler menjelaskan secara umum, ada banyak hal yang harus diintegrasikan oleh marketer. Evolusi model bisnis dan teknologi kini harus terus disesuaikan dengan perilaku konsumen yang dinamis. Pada dasarnya, konsep pemasaran ini menjadikan multichannel marketing, omnichannel marketing dan meta-marketing sebagai landasan. Konsep ini akan aktif digunakani dunia metaverse, yang sejatinya baru dikonsepkan pada tahun ini.
Metaverse sendiri diartikan sebagai gabungan dari dasar realitas virtual yang berbeda dari lingkungan, dunia atau tempat tertentu. Singkatnya, dunia metaverse merupakan dunia fisik yang diciptakan ulang di dunia online. Orang seakan dapat membayangkan dirinya sedang berada di dunia nyata, namun faktanya di ranah online. Karena itu sifatnya menjadi imersif.
Dunia ini bermula dari industri gaming dan sekarang pengaplikasiannya di berbagai industri. Ya, metaverse kini sudah menjadi dasar dari perkembangan industri hiburan, pendidikan, travel dan banyak lagi lainnya.
Apa yang harus diketahui dalam Marketing 6.0?
Konsep Marketing 6.0 saat ini masih berada di level awal. Sama halnya dengan dunia metaverse yang terus berkembang, konsep ini juga akan terus berevolusi menyesuaikan dengan kondisi yang ada.
Namun begitu, marketer bukan berarti tidak memiliki batu pijakan untuk masuk ke dunia metaverse. Menurut Iwan Setiawan, CEO Marketeers, ada tiga komponen dari metaverse yang harus diketahui dan dipahami untuk bisa terlibat di dalamnya.
Komponen pertama adalah penggerak. Komponen ini bersentuhan langsung dengan teknologi dan memiliki banyak bagian. Salah satu yang terpenting adalah Internet of Things, atau IoT. Bagian ini merupakan kumpulan sensor yang memiliki peran menangkap informasi dan mengubahnya menjadi bentuk digital. IoT disebut sebagai langkah paling cepat untuk bisa membentuk dunia 3D.
Arificial Intelligence (AI) atau kecerdasan buatan menjadi bagian penting dari komponen penggerak ini. AI akan memproses data dan menciptakan aset sebelum menciptakan dunia 3D. Blockchain juga menjadi bagian penting yang tak bisal dilewatkan. Blockchain tak ubahnya sebuah storage untuk mencatat transaksi atau perpindahan aset antaruser. Augmented Reality (AR) dan Virtual Reality (VR) menjadi bagian lain dari komponen penggerak untuk bisa menjalankan dunia virtual.
Komponen kedua yang harus diketahui menurut Iwan adalah keberadaan sistem ekonomi. Dalam komponen ini, terdapat sejumlah building block, beberapa di antaranya adalah content platform dan commerce. Di dalam content platform, teknologi commerce memberikan dukungan untuk mengatur sistem transaksi. Building block lainnya adalah sistem pemerintahan, yang disebut sebagai Decentralized Autonomous Organization (DAO).
Komponen ketiga dalam dunia metaverse adalah Experience, yang terdiri dari avatar atau virtual ID, digital content/assets dan interaction framework. Ketiganya akan memiliki peran dan fungsi khusus untuk membuat metaverse berjalan sebagaimana mestinya.
Kesimpulan umum
Sama seperti halnya dunia metaverse, Marketing 6.0 masih berada di tahap awal pengembangan. Namun fokus dan arah aktivitasnya sudah bisa dipetakan sejak awal. Fokusnya tetap pada penggunaan teknologi dan pemahaman akan perkembangan terbaru untuk bisa menciptakan pengalaman yang interaktif dan mendalam untuk konsumen.
Saat ini, banyak marketer yang masih berkutat dan memahami Marketing 5.0, yang masih fokus pada penggunaan teknologi untuk menciptakan pengalaman yang lebih personal. Namun, bukan berarti tahapan untuk masuk ke konsep Marketing 6.0 sedang tidak dijalankan secara sadar.
Baca juga: Ikuti 5 Kursus Online Gratis ini dan Tingkatkan Portfolio
Penggunaan teknologi untuk menciptakan pengalaman mendalam untuk konsumen menjadi langkah awal memasuki konsep pemasaran yang baru. Sedangkan memaksimalkan penggunaan AI, data analytics dan fitur lainnya untuk memahami kebutuhan konsumen bisa menjadi langkah lanjutan. Pada akhirnya adalah kesadaran akan perubahan dunia dan pemahaman terhadap perubahan perilaku konsumen bisa menjadi langkah awal menerapkan metode pemasaran yang efektif. Penggunaan teknologi terbaru juga bisa membantu menciptakan hubungan emosional dengan konsumen untuk pengalaman yang lebih baik.