Duduk di depan komputer dan rapat yang dapat berlangsung berjam-jam tanpa diselingi istirahat kerja tidak pernah baik. Baik bagi pekerja yang akan rentan burnout dan kelelahan hingga perusahaan yang terdampak dari turunnya performa pekerja. Jeda kerja yang efektif dibutuhkan untuk mencegah pekerja kelelahan. Produktivitas dapat terjaga apabila pekerja selalu dalam keadaan segar dan bertenaga.
Mekanisme istirahat kerja secara umum di kalangan pekerja
Sebagai seorang pebisnis Anda perlu mengatur mekanisme waktu rehat bagi karyawan dengan baik. Ada berbagai mekanisme jeda kerja yang dapat membantu meningkatkan antusiasme pekerja ketika bekerja. Umumnya mekanisme tersebut memasukan makan siang, coffee break, dan jeda sore. Faktor penentu efektivitas jeda kerja adalah sejauh tenaga seseorang dapat pulih dan mampu melanjutkan pekerjaan lagi.
Pentingnya istirahat kerja bagi produktivitas
Rehat sangatlah menguntungkan bagi semua pihak jika diterapkan secara efektif. Dengan jeda kerja yang efektif, seorang pekerja dapat melakukan pekerjaan dengan lebih fokus. Dalam bekerja tidak hanya fisik saja yang butuh berhenti sejenak namun juga kondisi mental Anda. Beristirahat memungkinkan Anda memulihkan kondisi mental Anda ketika berhadapan dengan permasalahan dalam pekerjaan. Hal ini membuat Anda lebih cenderung terhindar dari burnout. Dari sisi perusahaan, dengan memberikan waktu melepas penat yang efektif, tentu Anda akan mendapatkan lebih banyak output positif.
Menggunakan cuti seefektif mungkin jika ada kesempatan untuk cuti. Kesempatan itu berguna untuk Anda sejenak meninggalkan pekerjaan dan menghibur diri bersama keluarga. Tujuannya adalah agar kebutuhan akan hiburan Anda terpenuhi dan ketika kembali kerja, pikiran sudah fresh.
Kaitan istirahat kerja dan kondisi biologis pekerja
Otak dan tubuh saling terkait, artinya yang satu memiliki efek pada yang lain. Bekerja berjam-jam membutuhkan kapasitas kognitif yang besar, yang menguras otak. Hal ini sering menyebabkan kelelahan, yang menyebabkan penurunan tingkat produktivitas ketika Anda berjam-jam bekerja. Setelah lama digunakan otak sering menjadi lelah dan butuh rehat meski dalam durasi beberapa menit. Tanpa tidur cukup otak Anda cenderung tidak berfungsi dengan optimal yang menyebabkan emosi Anda tidak menentu.
Manfaat langsung dari istirahat kerja yang efektif bagi pekerja
1. Mengurangi stres
Memberikan ruang bagi pekerja untuk memikirkan hal lain sejenak di luar pekerjaan dapat mengurangi stres pekerja. Artinya antara pekerjaan dan kepentingan lain tidak akan tercampur pada waktu yang bersamaan dengan adanya waktu istirahat. Hal ini akan cenderung mengurangi tingkat stres yang mungkin menumpuk ketika tidak dapat melepas penat. Di sisi lain berdiskusi dengan rekan kerja juga ikut mengurangi stres yang mungkin hadir. Tentu akan meningkatkan tingkat bahagia pekerja selama bekerja dalam perusahaan. Dengan kondisi stres yang ditekan, baik perusahaan dan pekerja akan mendapatkan kesejahteraannya.
2. Mencegah cepat burnout
Dalam bekerja, terkadang kita dihadapkan dengan sebuah pekerjaan yang repetitif dan sama dalam beberapa waktu. Dengan waktu jeda, pekerja dapat merefresh pikirannya dan tidak mudah buntu ketika bekerja. Burnout dapat menyerang siapa saja, sehingga jeda kerja sangat dibutuhkan tanpa harus menunggu hal tersebut menghampiri. Tentu tidak satupun pihak menginginkan dampak dari burnout ini sehingga kerja sama antara perusahaan dan pekerja dalam mengatasi burnout sangat diperlukan.
3. Pola makan yang terjaga
Selama bekerja pekerja tentu memiliki pola makan yang telah terbentuk baik selama maupun sebelum bekerja pada sebuah perusahaan. Dengan menerapkan waktu melepas kerja yang konsisten hal ini juga membantu pekerja dalam menepati waktu makan mereka. Sehingga mereka tidak diganggu dengan perasaan takut telat makan selama bekerja yang berdampak pada performa.
4. Mengurangi potensi nyeri dan sakit pada bagian tubuh tertentu
Duduk atau berdiri lama selama bekerja tentu melelahkan. Bagian tubuh tertentu perlu untuk diistirahatkan mengingat ancaman penyakit yang mungkin terjadi. Hal ini dapat mencegah hal ini terjadi jika diterapkan secara efektif. Bagi pekerja yang terlalu lama duduk, tentu akan mudah merasa nyeri pada punggung. Rasa sakit yang muncul akan menghambat kinerja karena harus menahannya selama durasi kerja.
Membiarkan pekerja Anda menahan sakit selama bekerja tentu hal terakhir yang Anda inginkan karena cepat atau lambat progress kerja akan terhambat. Kesimpulannya, berhenti bekerja untuk rehat berguna bagi kelangsungan pekerjaan agar tetap berjalan dan juga demi well-being sang pekerja. Ada baiknya jika Anda menerapkan cara rehat yang efektif untuk performa kerja yang minim hambatan.
Cara mengefektifkan waktu jeda untuk istirahat yang berkualitas
1. Meditasi singkat
Cobalah untuk melakukan meditasi singkat ketika waktu rehat dimulai atau setelah jam makan siang. Sempatkan untuk meditasi agar dapat mengatur ulang kondisi mental dan mengistirahatkan badan tanpa harus tertidur.
2. Tidur sebentar
Jika Anda kurang tidur pada malam hari, coba untuk tidur sebentar ketika waktu rehat. Gunakan stopwatch untuk mengatur jam tidur Anda. Jika Anda kelelahan Anda akan mudah sekali tidur. Sehingga ketika bangun 10 menit mendatang Anda akan lebih segar dari sebelumnya.
3. Hindari aktivitas yang kurang kontributif dan juga melelahkan diluar kerja
Jika pekerjaan Anda hari itu membutuhkan fokus dan ketahanan yang tinggi hindari aktivitas lain yang membuat Anda kelelahan. Hemat energi Anda sebisa mungkin agar dapat mengalokasikan tenaga kepada pekerjaan. Gunakan waktu jeda secara penuh agar ketahanan diri Anda semakin dapat dindalkan seharian.
4. Memilih tempat kerja yang dekat dengan rumah
Banyak waktu yang kita gunakan untuk transportasi ke tempat kerja yang umumnya jauh. Pilihlah tempat kerja yang deket dari rumah dengan Deskimo. Temukan hot desks dan meeting room terdekat Anda dengan harga terjangkau. Gunakan aplikasi Deskimo untuk membayar sewa tempat kerja sesuai durasi penggunaan saja. Hal ini akan menyimpan banyak waktu dan tenaga, karena waktu yang biasanya buat transportasi bisa buat rehat, dan energi kita pun lebih optimal dicurahkan ke dalam pekerjaan.