Ketika mendengar istilah productive spending mungkin hal itu mengarah pada strategi belanja pemerintah agar mendapatkan manfaat ekonomis yang lebih besar dari jumlah pengeluaran. Pengeluaran tersebut sengaja diatur sedemikian rupa agar dapat memunculkan potensi untuk pemasukan yang lebih besar. Terdengar seperti investasi namun pada sebuah produk atau jasa yang produktif dan bukan yang pasif. Perspektif yang sama harapannya dapat kita adaptasi dari strategi mengatur pengeluaran tersebut. Tujuannya adalah mencegah diri dari gaya hidup konsumtif dan mempertanggungjawabkan benda atau jasa yang kita beli. Perspektif productive spending mengarahkan kita untuk membeli aset, yang berpotensi untuk meningkatkan produktivitas bahkan pemasukan.
Mengenal productive spending dalam kehidupan sehari-hari
Bagi seorang dengan usia produktif dan memiliki pekerjaan tentu memiliki sedemikian banyak list barang atau jasa yang kita ingin beli. Sebagian merupakan penunjang karir dan mungkin sebagian merupakan bagian dari keinginan buta kita. Selama memiliki anggaran untuk membeli, tidak ada salahnya memiliki benda atau jasa tersebut. Namun, apabila dapat mengatur strategi sebelum membelinya dapat memberikan manfaat lebih, tentu akan lebih baik bukan?
Productive spending dalam konteks kali ini adalah upaya Anda untuk memilih barang atau jasa yang dapat membantu menciptakan manfaat lebih bagi Anda. Semakin kecil harganya namun besar manfaatnya akan lebih baik untuk Anda miliki.
Contoh productive spending vs consumptive spending
Sebagai contoh Anda bekerja sebagai seorang fotografer, tentu memiliki gear set yang lebih baik dapat meningkatkan rate dan kualitas produk yang Anda hasilkan. Hal tersebut menambahkan value atas layanan Anda sehingga potensi untuk mendapatkan bayaran lebih tinggi sangat mungkin. Inilah yang dimaksud dengan productive spending bagi seorang fotografer.
Bayangkan jika Anda seorang fotografer, alih-alih membeli kamera atau gear penunjang, Anda lebih memilih membeli sepatu seharga 10 juta rupiah. Apakah tindakan tersebut termasuk productive spending? Tentu tidak, hal tersebut termasuk dalam kategori consumptive spending.
Hal tersebut boleh saja Anda lakukan, namun tidak disarankan jika Anda hanya memiliki anggaran yang terbatas dan harus memilih salah satu antara kamera berkualitas atau sepatu keren.
Pentingnya productive spending dalam berkarir masa kini
Setiap dari kita menginginkan income tambahan untuk membantu kita menunjang kebutuhan hidup. Gagasan untuk memprioritaskan aset atau barang produktif tentu akan banyak membantu Anda mencari pendapatan tambahan. Akan sangat bijak apabila pengeluaran Anda dapat diarahkan pada jasa atau layanan yang menunjang produktivitas Anda. Pada akhirnya pengeluaran yang dilakukan tidak hanya mengoptimalkan produktivitas, bahkan membuka peluang pemasukkan yang baru.
Bentuk productive spending yang jarang diketahui
Terdapat berbagai bentuk pengeluaran yang apabila kita arahkan pada sebuah hal yang tepat dapat membantu kondisi finansial Anda. Kuncinya terletak pada manfaat, selama barang atau jasa tersebut memberikan Anda manfaat dan lebih baiknya pendapatan, akan lebih baik.
1. Membeli online course atau mentorship
Bagi Anda yang masih memiliki pendapatan minim akan lebih baik jika beberapa pengeluaran digunakan untuk investasi pada high income skill yang dapat meningkatkan value. Belanja sebuah course atau mentorship yang sesuai dengan budget akan meningkatkan skill dan value Anda. Sehingga pada akhirnya hal tersebut dapat membuat Anda mencari peluang kerja yang lebih baik ataupun meningkatkan salary rate Anda. Paid online course dari situs terpercaya memiliki kredibilitas yang lebih serta kualitas pembelajaran yang relatif lebih baik.
Pengeluaran untuk pembelajaran ini akan bermanfaat lebih bagi Anda secara jangka panjang dengan satu kali transaksi saja. Ilmunya dapat Anda gunakan selamanya dan dapat menghasilkan uang yang jauh lebih banyak. Tentu hal ini perlu diiringi dengan konsistensi dan kemauan untuk belajar yang baik pula.
Online course marketplace
2. Membeli instrumen investasi
Investasi pada saham, reksadana, hingga crypto sudah sejak lama dikenal sebagai productive spending. Namun, banyak yang belum memahami secara baik sehingga banyak yang merasa dirugikan. Sebab, membeli instrumen investasi perlu didahului dengan pengetahuan dan analisa. Terlepas dari cara belajar investasi, pengeluaran untuk instrumen investasi dapat membantu Anda mendapatkan passive income. Sehingga tanpa Anda harus bekerja, uang yang Anda investasikan akan berlipat ganda, dan kita mengenalnya dengan compound interest.
Investment marketplace
3. Membeli equipment atau apps penunjang kerja
Jika Anda seorang pekerja yang bekerja secara remote dirumah, membeli equipment dan apps penunjang kerja sangatlah worth it. Sebab, equipment seperti kursi dan meja yang ergonomis yang dapat meningkatkan tingkat kenyamanan selama bekerja. Alhasil, produktivitas Anda akan meningkat dan membawa manfaat dalam bentuk output kerja yang lebih positif. Demikian juga aplikasi penunjang kerja untuk membuat jadwal hingga berkoordinasi dengan tim. Anda tidak lagi mengalami kesulitan dalam mengatur daftar pekerjaan dan koordinasi dengan tim.
4. Menyewa coworking space
Beberapa dari kita mungkin memiliki tempat yang cocok untuk bekerja dari rumah, namun sebagian tidak. Bagi Anda yang tidak memiliki tempat yang layak untuk remote working, tidak ada salahnya untuk mengeluarkan uang untuk menyewa coworking space. Demi mendapat suasana kondusif dan nyaman serta koneksi internet yang memadai, pengeluaran ini bermanfaat bagi Anda bekerja atau belajar. Terlebih, Anda akan tampil lebih impresif dan profesional dalam menjalankan pekerjaan atau bisnis Anda.
Untuk menemukan coworking space yang terdekat dan terjangkau, gunakan Deskimo. Tersedia berbagai hot desk dan meeting room yang dapat Anda pilih sesuai selera Anda. Setiap rupiah yang Anda keluarkan untuk bekerja di coworking space akan terasa lebih worth it karena sistem pembayaran yang sesuai dengan menit pemakaian.
Tantangan dalam menerapkan productive spending
Memang membeli Iphone terbaru akan terasa lebih menyenangkan dan membuat kita merasa puas. Tidak ada hal yang salah dalam membeli Iphone terbaru jika budget tersedia bukan? Namun, jika kita menilai diri kita membutuhkan pemasukan lebih, akan sangat disarankan apabila kita mulai mengatur pengeluaran kita agar menjadi lebih bermanfaat dan worth spending.
Kebijaksanaan dalam menilai situasi dan peluang menjadi modal dasar Anda dapat terlepas dari kondisi keuangan yang sulit. Untuk memulainya kita dapat mengarahkan pengeluaran kita untuk sebuah barang atau jasa yang dapat membantu kita mencari peluang yang lebih baik. Baik itu membantu pemasukan Anda dalam bentuk side hustle atau passive income.