Setelah periode pandemi berakhir dan semua diupayakan kembali ke normal, ternyata tak semuanya bisa dikembalikan seperti semula. Salah satu di antaranya adalah sistem kerja remote, yang diadopsi oleh banyak perusahaan di masa pandemi. Saat banyak perusahaan meminta karyawannya kembali bekerja di kantor alias work from office, tapi tak sedikit yang mempertahankan sistem kerja jarak jauh ini.
Bukan tanpa alasan mengapa banyak orang yang memilih sistem kerja remote atau bekerja dari rumah. Menghindari proses perjalanan dari tempat tinggal ke tempat kerja yang penuh “drama” tentu menjadi salah satu alasan. Penyebab lainnya adalah karena faktor fleksibilitas menentukan jam efektif bekerja. Intinya, ada banyak hal positif yang didapat oleh masing-masing individu dengan sistem kerja ini.
Namun, yang kemudian menjadi pertanyaan adalah, betulkah bekerja dari rumah jauh lebih produktif? Benarkah ruang kerja atau workspace khusus tidak memiliki sisi positif yang bisa ditawarkan? Apakah masih memungkinkan membawa para karyawan ini untuk kembali ke ruang-ruang kerja yang tersedia?
Apa yang ditawarkan dari suatu kantor, ruang kerja atau workspace di periode work from office?
Survei yang mengambil sampel nyaris satu juta karyawan asal Amerika Serikat yang bekerja di perusahaan dalam daftar Fortune 500 menunjukkan fakta mengejutkan. Produktivitas yang ditunjukkan karyawan yang bekerja secara remote dalam statistik memperlihatkan grafik yang stabil, bahkan cenderung meningkat.
Dari hasil survei tersebut bisa disimpulkan bahwa suatu kantor bukanlah keharusan untuk menuntut produktivitas, namun demikian, bukan berarti tempat yang tidak berguna. Masih ada beberapa fungsi ruang kerja atau workspace memberikan kontribusi untuk karyawan, yang memungkinkan mereka memberikan hal positif kepada orang lain.
Rasa memiliki dan identitas sosial
Salah satu elemen kepuasan yang Anda peroleh melalui komunitas adalah rasa memiliki. Termasuk di dalamnya adalah rasa terhubung satu sama lain, kebersamaan, dan perasaan diterima oleh orang-orang di sekitar Anda. Namun rasa tersebut tidak muncul ketika Anda berada dalam suatu kelompok, akan tetapi muncul karena identitas sosial yang sama.
Dalam dunia modern, kita masih mendambakan keterkaitan satu sama lain. Hal ini sangat berguna ketika harus bekerja sama dengan rekan kerja untuk mengatasi masalah yang muncul. Memecahkan masalah dan menggunakan bakat kita adalah sumber kebahagiaan dan kepuasan.
Kesehatan dan kesejahteraan juga menjadi efek dari work from office
Terlepas apakah Anda seorang introvert atau ekstrovert, setiap orang membutuhkan hubungan dengan orang lain. Jumlah waktu berinteraksi dengan orang lain saja yang intensitasnya berbeda-beda. Namun, menurut riset yang dipublikasikan di Journal Psychiatry, National Library of Medicine pada Mei 2007 berjudul Social Support and Resilience to Stress, minimnya waktu bertatap muka berakibat pada penurunan kesejahteraan, peningkatan penyakit, dan penurunan harapan hidup. Oke, teknologi membantu kita terhubung. Namun, hal tersebut tidak cukup karena kita tidak dapat membaca isyarat nonverbal sebaik yang kita bisa lakukan secara langsung. Hadir bersama di kantor, ruang kerja ataupun workspace dapat mengurangi kelelahan teknologi dan sangat penting bagi kesehatan fisik dan emosional.
Otak Anda juga mendapat manfaat saat Anda bertatap muka, melepaskan oksitosin, zat kimia yang membuat kita merasa nyaman. Selain memberi kepuasan, hal ini juga mengurangi bahan kimia otak seperti kortisol dan adrenokortikotropik. Tingginya kandungan kimia tersebut bisa mengakibatkan tekanan darah tinggi, penambahan berat badan, dan penyakit jantung.
Bekerja dari kantor memungkinkan peningkatan kecerdasan dan kinerja
Kebersamaan juga membuat kita semua menjadi lebih pintar. Hasil penelitian yang dipublikasikan di SageJournas dengan judul Mental Exercising Through Simple Socializing: Social Interaction Promotes General Cognitive Functioning dari Universitas Michigan (UM) menemukan, seseorang yang banyak berinteraksi menunjukkan peningkatan fungsi mental. Ini menjadi bukti sahih bahwa interaksi benar-benar meningkatkan kinerja kognitif.
Performa Anda dan rekan satu tim juga akan dipengaruhi secara positif oleh pengalaman bersama. Efek ikut-ikutan menggambarkan proses sosial di mana kita memperoleh energi dari suatu kelompok, mengalami penularan emosi positif dari kebersamaan dan terhubung melalui kepentingan bersama. Penelitian yang didokumentasikan dalam Journal of Labor Economics menemukan bahwa kinerja positif mempunyai efek limpahan (spillover effect). Maksudnya, kinerja yang baik dari seorang anggota tim akan menghasilkan kinerja yang baik pula pada rekan kerja lainnya.
Work from office memungkinan pengembangan karir dan proses pembelajaran
Organisasi terbaik menghargai dan menghormati karyawan dan kontribusi mereka di mana pun mereka bekerja. Namun sudah menjadi sifat manusia untuk memperhatikan apa yang ada di depan kita. Berada di kantor memungkinkan Anda berinteraksi dengan orang lain. Selain itu, Anda juga bisa mendapat sorotan dari para leader. Hal ini baik untuk perkembangan Anda, juga menjadi hal positif bagi komunitas berdasarkan kontribusi yang Anda berikan.
Kehadiran bersama juga membantu dalam membangun hubungan. Keakraban dan kontak tatap muka yang teratur cenderung meningkatkan penerimaan dan kepercayaan. Hal ini karena Anda cenderung memiliki lebih banyak informasi tentang apa yang mereka alami, yang memotivasi mereka, dan cara mereka bekerja. Anda bisa lebih berempati, dan terbuka terhadap mereka, yang dengan keterbukaan ini cenderung menghasilkan kepercayaan. Secara sosiologis, cara orang belajar yang paling penting adalah melalui pengamatan terhadap orang lain. Bahkan ketika kita tidak menyadarinya, kita selalu memperhatikan dan mencontohkan perilaku orang lain. Berkontribusi kepada komunitas membantu karyawan merasa puas karena hal ini mengingatkan akan nilai-nilai yang mereka miliki.
Kesimpulan
Timbal balik adalah bagian dari kondisi manusia. Ketika menerima sesuatu, naluri kita adalah memberi kembali. Setiap orang dalam komunitas memperoleh pengalaman kerja dan bisa memberikan sesuatu sebagai imbalannya, tentunya dalam bentuk yang baik. Keberadaan kantor, ruang kerja bersama atau workspace memungkinkan setiap karyawan berkontribusi lebih baik untuk semua pihak.
“Adapt or die” juga berlaku untuk work from office dan menemukan workspace yang tepat
Leon Megginson, profesor dari Louisiana State University, pada tahun 1963 membuat pernyataan yang begitu ikonik. “Adapt or die!” Pernyataan itu merupakan kesimpulan dari teori evolusi yang dicetuskan Charles Darwin dalam bukunya “On The Origin of Species“, bahwa semua entitas harus beradaptasi pada perubahan atau harus menghadapi kepunahan. Ya, adaptasi atau punah!
Perwujudan kantor, ruang kerja dan workspace juga termasuk dalam entitas tersebut. Dengan sistem kerja yang sudah berubah seiring berjalannya waktu, perubahan dalam tampilan ruang kerja pun juga harus beradaptasi. Workspace yang ideal tidak lagi memiliki tampilan yang didominasi dengan sekat atau panel yang memisahkan antar individu. Karyawan kini menginginkan ruang untuk berkolaborasi dengan cara yang lebih luwes, santai dan cenderung informal.
Selain faktor psikologis yang sudah dijelaskan di awal, faktor lain seperti suasana dan atmosfer workspace yang luwes juga bisa mendukung karyawan untuk kembali ke kantor dan bekerja lebih produktif.
Peran Deskimo mendukung budaya work from office yang baru
Budaya dan sistem kerja baru yang ditetapkan oleh sejumlah perusahaan dan institusi ditangkap sebagai peluang oleh Deskimo. Deskimo percaya, kantor, ruang kerja bersama dan workspace akan tetap ada, menjadi ruang kreatif untuk melahirkan ide-ide baru dan mencari solusi berbagai masalah.
Deskimo menawarkan akses kepada perusahaan dan institusi untuk memilih berbagai flexible workspace yang dikelola secara profesional. Perusahaan dan institusi akan mendapat kemudahan memilih ruang kerja yang variatif dan tersebar di berbagai daerah. Tujuannya tentu memudahkan para pekerja dapat bekerja dalam lingkungan kerja yang profesional dan dekat dengan rumah. Memiliki akses ke ruang kerja dan workspace profesional tentu meningkatkan produktivitas karyawan.
Workplace Management System (WMS) Deskimo menawarkan sistem terbaik
Tidak hanya itu, Deskimo juga menawarkan sistem Workplace Management System (WMS) yang memungkinkan perusahaan atau institusi mengelola semua aspek lingkungan kerja, pekerja, dan aset digital dari platform yang terpusat. Sistem ini juga bisa membantu perusahaan meningkatkan produktivitas, mengoptimalkan pemanfaatan sumber daya, dan menciptakan tenaga kerja yang lebih terhubung.
Fitur yang dimiliki WMS di antaranya adalah real-time reporting. Dengan adanya fitur ini menawarkan informasi yang akurat tentang penggunaan ruang kerja, memungkinkan untuk mengalokasikan sumber daya dan kolaborasi yang lebih baik. Fitur lainnya adalah booking desk dan meeting room, memungkinkan karyawan untuk melakukan pemesanan tanpa batasan ruang dan waktu. Fleksibilitas, memudahkan dalam pengaturan jadwal dan pengelolaan kapasitas ruang kerja juga menjadi keunggulan fitur ini.
Sistem WMS dari Deskimo ini juga memiliki fitur yang terintegrasi dengan berbagai software seperti Slack, Office 365, Okta, dan Google Resources. Dengan demikian, fitur ini dapat membantu perusahaan menjadi lebih efisien dan terhubung.
Baca juga: Deskimo Workplace Management System: Penjelasan, Fitur dan Kelebihannya
Dengan budaya dan sistem kerja yang baru, setiap perusahaan juga harus beradaptasi untuk bisa tetap memenuhi produktivitas yang diharapkan. Pun demikian dengan keberadaan ruang kerja dan workspace dalam memenuhi tuntutan budaya kerja yang baru. Deskimo memungkinkan perusahaan mendapatkan solusi terkait pemilihan ruang kerja yang nyaman dan sesuai untuk karyawan, sekaligus tetap bisa menjaga produktivitas melalui sistem Workspace Management System. Work from office pun bisa menjadi pengalaman yang menyenangkan, bukan?